Notification

×

Iklan

Iklan

Tolak AMC, Pegawai PLN UPK Pangkalan Susu 3 & 4 Gelar Aksi Cap Darah

10 Jun 2021 | 23:18 WIB Last Updated 2021-06-10T16:18:05Z

 

Pegawai dan Pengurus DPC SP PLN UPK Pangkalan Susu melakukan aksi penolakan AMC/foto : ist

GREENBERITA.com - LANGKAT || Suasana di lingkungan kerja PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pembangkitan (UPK) Pangkalan Susu 3 & 4, 2 x 200 MW di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara memanas, Kamis (10/6/2021).

Aktivitas kondusif yang selama ini terjaga,  mendadak terusik saat sejumlah pegawai yang tergabung dalam DPC Serikat Pekerja UPK Pangkalan Susu, menggelar aksi di depan pintu masuk kantor.

Bukan tanpa alasan. Unjukrasa damai yang mereka lakukan, sebagai wujud penolakan terhadap rencana asset management contract (AMC) atau penyerahan pengelolaan aset PLN kepada Indonesia Power (IP) sebagai anak perusahaan plat merah tersebut.

Isu ini semakin memanas, menyusul beredarnya info bahwa penyerahaan pengelolaan itu sudah disetujui pemangku kebijakan di PLN Pusat. Padahal sejak awal wacana itu bergulir, penolakan sudah dilakukan secara masif.

Pantauan di lapangan, realisasi dari penolakan itu juga dilampiaskan puluhan pegawai PLN dengan membentangkan spandung bertuliskan 'Tolak AMC - untuk Kemandirian UIKSBU dan Penyelamatan Aset PLN'.

"Tolak AMC...Tolak AMC," teriak pegawai saat menggelar mimbar bebas di depan pintu masuk kantor UPK Pangkalan Susu.

Selain itu, suasana di kantor pembangkit sebagai pendukung sistem elektrifikasi interkoneksi Sumbagut itu juga terlihat 'berdarah-darah' saat para pegawai melakukan aksi cap darah di atas spanduk yang mereka bentang sebagai bentuk penolakan terhadap AMC..

"Tolak AMC UPK Pangkalan Susu!! Dari sisi kinerja UPK Pangkalan Susu merupakan penyumbang kinerja terbaik pembangkit termal di lingkungan UIKSBU sedangkan dari budaya kerja saat ini sudah baik jadi apa alasan harus di AMCkan?," kecam Ketua DPC SP UPK Pangkalan Susu, Ade Muyaka.

Menimpali hal itu, Ketua DPD SP UIKSBU Fathdi Akbar yang turut hadir dalam aksi moral tersebut secara tegas menyatakan, penolakan penyerahan pengelolaan UPK Pangkalan Susu 3 & 4, memiliki alasan yang sangat kuat.

"Karena menurut kami tidak ada alasan yang tepat untuk meng-AMC-kan unit tersebut. Bila dilihat dari aspek teknis, sumber daya manusia (SDM) dan manajemen infrastruktur, maka pengelolaan unit Pangkalan Susu 3 & 4 yang saat ini dipegang oleh teman-teman PLN UPK Pangkalan Susu sudah berjalan baik. Terbukti dengan capaian kinerja dalam 2 tahun terakhir," ketus Fathdi Akbar.

Ia juga menegaskan bahwa aksi pada hari ini sebagai reaksi dari tidak digubrisnya surat-surat yang sebelumnya telah dilayangkan serikat pekerja ke General Manager PLN UIKSBU dan juga Diregsumkal PLN.

"Penolakan meng-AMC-kan UPK Pangkalan Susu ini harga mati. Kami masih mampu mengelola. Seharusnya para pimpinan memahami aspirasi kami di bawah, bukan seenaknya menyerahkan aset PLN ke pihak lain untuk mengelola, yang belum dijamin profesionalitas dan menjaga UPK Pangkalan Susu yang notabene merupakan aset negara," pungkasnya. (Yan)