Notification

×

Iklan

Iklan

Dr. Hidayati, Sosok Dibalik Suksesnya Geopark Kaldera Toba Masuk UGG

8 Sep 2019 | 20:58 WIB Last Updated 2019-11-10T13:58:17Z
General Manager BP-Geopark KalderaToba, Dr.Hj.Hidayati, M.Si, 
MEDAN,GREENBERITA.com - Branding yang ingin dibangun untuk meningkatkan kunjungan ke Kawasan Danau Toba semakin meningkat sejak Supervolcano Geopark Danau Toba sudah secara de facto mendapat pengakuan UNESCO sebagai Global Geopark.

"Pada 4 September 2019, Danau Toba sudah mendapat predikat UNESCO Global Geopark (UGG) layaknya geopark Gunung Batur, Ciletuh, Gunung Sewu, dan Gunung Rinjani. Hal ini menjadikan positioning untuk menjadikan Danau Toba destinasi wisata kelas dunia semakin kuat," ujar Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya dan Menteri Koordinator (Kemenko) Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan di Gedung Serba Guna Universitas Del, Desa Sitoluama, Kecamatan Laguboti, Toba Samosir pada Jumat siang (6/9/2019).

Kedepannya bahkan salah satu Destinasi KSPN (Kawasan StrategisPariwisata Nasioinal) ini bakalan menerima investasi pariwisata triliunan rupiah yang diperoleh dari beberapa investor yang ingin mengembangkan kawasan ini. 


Namun tidak banyak yang mengetahui siapa sosok dibalik kesuksesan Geopark Kaldera Danau Toba yang berhasil masuk menjadi anggota Unesco Geopark Global.


Sejak dilantik Wakil Gubernur Sumut Brigjen TNI (purn) Nurhajizah Marpaung pada Januari 2018 lalu melalui Surat Keputusan Gubernur Nomor 188.44/778/KPTS/2017 tanggal 28 Desember 2017,  Badan Pengelola Geopark Kaldera Toba (BP-GKT) Provinsi Sumut yang dipimpin DR. Hj. Hidayati, Alimin Ginting dan tim langsung tancap gas memperbaiki segala sesuatu yang dinilai penyebab kegagalan sebelumnya.


Geopark Kaldera Toba pertama kali didengungkan oleh mantan Bupati Samosir, Ir.Mangindar Simbolon, dan sebelumnya sudah pernah gagal dan ditolak UNESCO masuk UGG sebanyak dua kali dibawah kepemimpinan GM-BP-GKT terdahulu, Alimin Ginting pada tahun 2015.
Hidayati menyambut kedatangan tim assessment dari UNESCO Global Geopark (UGG) 

Didalam kerja keras tim yang dipimpinnya, DR.Hj. Hidayati mengalami minimnya anggaran untuk membenahi persiapan lapangan serta penyusunan dokumen yang diperlukan oleh BP-GKT untuk menyambut kedatangan tim assessment dari UNESCO Global Geopark (UGG) yang ketika itu akan dipimpin Kirstin Thompson Lemon dan Rasanubari Asmah Rahman.


"Walau dengan segala keterbatasan yang ada, saya dan seluruh tim tetap bekerja keras melengkapi dokumen  yang ada, membangun beberapa sign petunjuk situs  geopark dan lainnya. Semuanya dituntut dengan waktu yang singkat, karena dilantik Januari 2018 dan harus menghadapi Tim Assesmen dari UNESCO Global Geopark (UGG) pada Agustus 2018lalu," ujar Hj. Hidayati ketika dikonfirmasi pada Senin, (2/9/2019).

Hidayati juga menyampaikan apresiasi yang tinggi atas dukungan maksimal dari para kepala daerah disekitar Danau Toba serta Kementrian Pariwisata RI atas koordinasi yang sangat baik.

Namun, dibalik kesuksesan tersebut terselip sedikit kekecewaan terhadap segelintir orang yang bukannya mendukung namun justru mempunyai keinginanan menghalangi bahkan hendak memberikan kesan negatif kepada media dan tim assemen Unesco.

Dan setelah sukses membawa Geopark Kaldera Toba masuk UGG, justru saat ini santer terdengar kabar bahwa DR. Hj. Hidayati akan diganti dengan seorang kepala dinas berlatar belakang dokter medis yang sebelumnya telah menggantikan Hidayati sebagai Kepala Dinas Pariwisata Sumatera Utara.

"Kita menolak rencana penggantian Hidayati sebagai GM BP-GKT, karena dia sudah berhasil membawa Geopark Kaldera Toba masuk UGG. Apalagi penggantinya adalah seorang yang berlatar belakang dokter medis yang kompetensinya dibidang ilmu konservasi lingkungan tidak ada, semoga ini hanya Hoax saja," ujar Efendy Naibaho dari Aliansi Rakyat Danau Toba ketika dikonfirmasi greenberita.com pada Sabtu, (7/9/2019).

Menurut Efendy Naibaho yang juga mantan anggota DPRD Sumatera Utara ini, setelah Geopark Kaldera Toba masuk UGG bukan berarti tugas BP-GKT selesai, namun justru harus membenahi banyak hal supaya tetap ada dalam daftar UGG.
"Setelah GKT masuk UGG, bukan berarti tugas selesai tapi inilah awal kerja BP-GKT untuk langsung harus membenahi semua yang kurang supaya tetap masuk dalam daftar yang dimumkan setiap 4 tahun sekali. Makanya harus orang yang memahami ilmu konservasi dan lingkungan yang memipin BP-GKT ini dan sosok Hidayati sangat tepat" ujarnya.


Tokoh Masyarakat Danau Toba, Efendy Naibaho
Sementara itu , Ketua Umum Panitia Hari Ulos Nasional, Nelly Sihite juga mengapresiasi kinerja Dr. Hj. Hidayati sebagai GM BP-GKT yang sukses membawa GKT masuk UGG. 

"Prestasi ini luar biasa bagi masyarakat kawasan Danau Toba, dan akan semakin meningkatkan wisatawan datang ke Samosir sehingga berdampak atas kesejahteraan masyarakat disana. Kami selaku warga batak disana menyampaikan ucapan terimakasih kepada Hidayati. Walaupun dia bukan boru batak asli dan hanya sebagai paniaran (istri) marga batak, namun dia memberikan hatinya 100 persen untuk tanah batak ini. Karenanya kami dari Aliansi Rakyat Danau Toba akan memberikan ulos sebagai tanda terimakasih kami," pungkas Nelly Sihite kepada greenberita.com.
(gb-fet)