Notification

×

Iklan

Iklan

Pasca Pemberitaan, Saturday Night Culture Muda-mudi Tuk-tuk Telah Difasilitasi Dispar Samosir

19 Mar 2019 | 10:07 WIB Last Updated 2019-11-10T13:38:47Z
Personel Komunitas Habonaran Tuk-tuk Siadong yang berkolaborasi dengan Karang Taruna Tuk-tuk, Kelurahan Tuk-tuk Siadong, Simanindo, Sumut mengadakan even Saturday Night Culture, tahap awal masih 3 kali dalam sebulan.
SIMANINDO, GREENBERITA.com - Gayung bersambut dirasakan oleh muda-mudi tuk-tuk yang tergabung dalam organisasi Karang Taruna Tuk-tuk Siadong.

Setelah pemberitaan yang dilakukan komunitas IWO Samosir, muda-mudi Tuktuk yang melakukan event saturday night culture dan berkolaborasi dengan Komunitas Habonaran Kelurahan Tuk-tuk Siadong, Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir  tadinya pembiayaan dilakukan secara swadaya atau modal patungan, kini sudah difasilitasi oleh Dinas Pariwisata (Dispar) Samosir.

"Kita sudah diberikan bantuan fasilitas berupa gedung kesenian, biaya renovasi dan promosi oleh Pemerintah Kabupaten Samosir melalui Dinas Pariwisata," kata Ketua Komunitas Habonaran, Rimjoy Sidabutar, kepada wartawan pada Selasa (19/3/2019).

Menurut Rimjoy, namun untuk fasilitas alat-alat musik yang dibutuhkan, masih tahap permohonan.
"Kalau untuk alat musik, tahun ini belum bisa dianggarkan, tapi akan dibuat permohonan berupa proposal supaya alat-alat dilengkapi. Dinas Pariwisata Samosir sebagai pendukung utama even, lagi proses menarik perhatian sponsor," terang Rimjoy Sidabutar.

Sebelumnya, Ketua Karang Taruna Tuk-tuk Siadong, Hasalan M Manurung selaku inisiator even, kepada wartawan pada Sabtu (16/3/2019) mengatakan, kegiatan itu terselenggara atas biaya patungan dan modal pinjam semua peralatan musik, seperti tagading, garantung, kecapi, seruling bambu, gong, gitar akustik, bahkan soundsystem.

"Saat ini kita masih pinjam semua peralatan dan modal patungan. Tapi ini akan berjalan terus. Timbulnya pemikiran ini, dimana mulai berkurangnya aktivitas dan hiburan di Tuk-tuk. Padahal, setiap daerah wisata di dunia, harus ada night market (pasar malam) nya," kata Halasan Manurung saat disambangi di Gedung Dekranasda, Tuk-tuk Siadong, sedang dalam persiapan menuju ketigakalinya even berlangsung.

Ketika itu, Ia juga menyampaikan, even itu mereka laksanakan, juga sebagai upaya meningkatkan perekonomian warga sekitar dan sekaligus sebagai sarana bagi anak-anak muda untuk mengingat, serta mencintai adat budayanya.

"Melalui kegiatan ini, kita ajak anak-anak muda untuk merawat adat budaya Batak. Tujuan berikutnya, tentu sebagai upaya untuk meningkatkan perekonomian warga, karena kedepan, kita juga akan menyediakan food court (tempat makan yang terdiri dari gerai-gerai (counters) makanan yang menawarkan aneka menu yang variatif)," ucap Halasan Manurung.

Dijelaskan, setiap malam minggu even digelar, akan menampilkan Batak tradisional dance, vokal grup, dan live akustik band dengan lagu-lagu standar internasional.

Dan kegiatan yang sudah berlangsung 2 kali, sambung Hasalan, sudah dikunjungi atau disaksikan ratusan pengunjung lokal dan mancanegara yang terselenggara berkat modal patungan uang sebesar Rp 300.000 per orang oleh kurang lebih 10 orang personel.

(ft)